https://jekota-ft.unpak.ac.id/index.php/jekota/issue/feed Jurnal Jendela Kota 2024-08-29T07:12:37+00:00 Redaksi Jekota redaksi.jekota@unpak.ac.id Open Journal Systems <p>Jekota: Jurnal Jendela Kota adalah jurnal akademik berdasarkan peer-reviewed. Jurnal diterbitkan 2 (dua) kali setahun (Februari dan Juli) oleh Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Pakuan.</p> https://jekota-ft.unpak.ac.id/index.php/jekota/article/view/28 Arahan Pengembangan untuk Mengurangi Ketimpangan Wilayah antar Kabupaten/Kota di Provinsi Banten 2024-08-23T07:08:44+00:00 Muhamad Rizki Waluya rizkiwaluya88@gmail.com Janthy Trilusianthy Hidayat rizkiwaluya88@gmail.com Novida Waskitaningsih rizkiwaluya88@gmail.com <p><strong><em>ABSTRA</em></strong><strong><em>K</em></strong></p> <p><em>Ketimpangan ekonomi antar wilayah merupakan permasalahan yang cukup serius karena dapat diartikan sebagai kemiskinan dan ketimpangan. Indikasi ketimpangan antar daerah terjadi di Provinsi Banten. Adanya indikasi ketimpangan dapat menghambat proses pembangunan secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik perekonomian, menganalisis sektor-sektor unggulan, menganalisis ketimpangan antar kabupaten/kota, dan merumuskan arah pembangunan untuk mengurangi tingkat ketimpangan di wilayah Provinsi Banten. Metode analisis yang digunakan adalah kontribusi PDRB, laju pertumbuhan PDRB, PDRB per kapita, Tipologi Klassen, Analisis Gabungan LQ dan DLQ, Indeks Williamson, dan analisis deskriptif untuk menghasilkan arah pembangunan guna mengurangi ketimpangan yang terjadi di Provinsi Banten. Hasil dari penelitian ini adalah Kabupaten Lebak merupakan daerah tertinggal dan ditetapkan sebagai lokasi prioritas pembangunan dalam penelitian ini. Arah pembangunan dibagi dalam enam kriteria: (1) Peningkatan sektor pendukung untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian sehingga dapat mempunyai nilai tambah. (2) Peningkatan sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan dan keterampilan agar sumber daya manusia di Kabupaten Lebak mampu bersaing dengan pencari kerja dari daerah lain. (3) Meningkatkan sarana dan prasarana melalui pemerataan jangkauan sarana dan prasarana pemukiman. (4) meningkatkan porsi pendapatan daerah selain pajak melalui investasi dan kerjasama dengan beberapa pihak swasta. (5) Meningkatkan aksesibilitas dengan meningkatkan kualitas, serta mempercepat realisasi Rencana Jalan Tol dan Rencana Jalur Kereta Api untuk mendukung pengembangan kawasan ekonomi dan pariwisata, guna menciptakan konsentrasi pertumbuhan ekonomi di kawasan baru. dan (6) karena wilayahnya cukup luas, maka perlu dipertimbangkan kembali usulan pemekaran wilayah karena dapat mengurangi tingkat ketimpangan wilayah karena pemerataan pembangunan dapat lebih mudah dicapai dengan wilayah pemerintahan yang lebih kecil.</em></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Economic inequality between regions is a quite serious problem, because economic inequality means poverty and inequality. Indications of inter-regional inequality also occur in Banten Province. The existence of indications of inequality can hamper the development process in general. This research aims to analyze economic characteristics, analyze leading sectors, analyze inequality between districts/cities, and formulate development directions to reduce the level of inequality in the Banten Province region. The analytical methods used are PDRB contribution, PDRB growth rate, PDRB per capita, Klassen Typology, Combined LQ and DLQ Analysis, Williamson Index, and descriptive analysis to produce a development direction to reduce inequality that occurs in Banten Province. The results of this research are that Lebak Regency is a disadvantaged area and was designated as a priority location for development in this research. The development directions are divided into six criteria: (1) Increasing supporting sectors to increase the contribution of the agricultural sector so that it can have added value. (2) Increasing human resources by improving education and skills so that human resources in Lebak Regency can compete with job seekers from other areas. (3) Improving facilities and infrastructure by equalizing the reach of residential facilities and infrastructure. (4) increasing the share of regional income other than taxes through investment and collaborating with several private parties. (5) Increasing accessibility by improving quality, as well as accelerating the realization of the Toll Road Plan and Railway Route Plan to support the development of economic and tourism areas, in order to create a concentration of economic growth in new areas. and (6) because the area is quite large, it is necessary to reconsider the regional expansion proposal because it can reduce the level of regional inequality because equitable development can be more easily achieved with a smaller government area</em>.</p> <p>&nbsp;</p> 2024-08-23T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Jendela Kota https://jekota-ft.unpak.ac.id/index.php/jekota/article/view/16 Pengembangan Aspek Fisik, Sosial, Ekonomi, dan Infrastruktur sebagai Arahan Pertumbuhan Kawasan Perdesaan Cijeruk 2024-08-27T07:32:38+00:00 Yeriko Septiawan yrikoseptiawan@gmail.com Janthy Trilusianthy Hidayat janthyhidayat@unpak.ac.id M. Yogie Syahbandar m.yogiesyahbandar@gmail.com <p><strong><em>ABSTRA</em></strong><strong><em>K</em></strong></p> <p><em>Pemanfaatan potensi daerah memerlukan perencanaan, untuk mengurangi kesenjangan antar daerah, khususnya perdesaan. Pembangunan perdesaan harus diikuti dengan berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan sebagai pusat pelayanan dan distribusi potensi. Kecamatan Cijeruk merupakan wilayah yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perdesaan dan harus mempunyai pusat pertumbuhan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Tujuan Penelitian 1) Menentukan variabel-variabel penting pendukung penelitian pusat pertumbuhan di Kawasan Perdesaan Cijeruk, 2) Menganalisis Variabel Pendukung Pusat Pertumbuhan 3) Merumuskan arah pengembangan pusat pertumbuhan di Kawasan Perdesaan Cijeruk dari aspek fisik, sosial, ekonomi dan infrastruktur. Metode penelitian untuk mengidentifikasi aspek ekonomi dilakukan melalui Focus Group Discussion, metode analisis yang digunakan untuk aspek fisik adalah analisis bahaya longsor, dan analisis aksesibilitas, untuk aspek sosial adalah analisis geometrik, dan analisis gravitasi, sedangkan untuk aspek infrastruktur yaitu analisis jangkauan fasilitas dan analisis skalogram. Hasil penilaian variabel-variabel tersebut akan dikalikan dengan bobot Analytical Hierarchy Process. Hasil penelitian ini adalah, 1). terdapat 4 (empat) variabel yang dikembangkan dari penelitian sebelumnya. Yakni interaksi penduduk dengan wilayah, cakupan pelayanan fasilitas kesehatan, potensi desa dan pemasaran komoditas unggulan. 2). Hasil analisis Desa Cijeruk mempunyai keunggulan dibandingkan desa lainnya, 3) Potensi Kawasan Perdesaan Cijeruk diarahkan sebagai industri pedesaan sebagai sektor pendukung sektor pariwisata, Hirarki 1 diarahkan sebagai pusat industri. Hierarki 2 sebagai pusat pemerintahan, Hierarki 3 sebagai daerah transit dan penyortir barang, Hierarki 4 sebagai penyedia bahan baku dan hasil pertanian.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><strong><sup>&nbsp;</sup></strong></p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Utilization of regional potential requires planning, to reduce disparities between regions, especially rural areas. The development of rural areas must be followed by the development of growth centers as service centers and potential distribution. Cijeruk District is an area that has the potential to be developed as a rural area and must have a growth center to optimize its potential. Research objectives 1) Determine important variables supporting research on growth centers in the Cijeruk Rural Area, 2) Analyze Variables Supporting Growth Centers 3) Formulate directions for the development of growth centers in the Cijeruk Rural Area from physical, social, economic and infrastructure aspects. The research method to identify the economic aspects is carried out through Focus Group Discussions, the analytical methods used for the physical aspects are landslide hazard analysis, and accessibility analysis, for the social aspects are geometric analysis, and gravity analysis, while for the infrastructure aspects are analysis of the range of facilities and scalogram analysis. The scoring results of these variables will be multiplied by the weight of the Analytical Hierarchy Process. The results of this study are, 1). there are 4 (four) variables developed from previous studies. Namely the interaction of the population with the area, service coverage of health facilities, village potential and marketing of superior commodities. 2). The results of the analysis of Cijeruk Village show that it has advantages compared to other villages, 3) The potential of the Cijeruk Rural Area is directed as a rural industry as a supporting sector for the tourism sector, Hierarchy 1 is directed as a center of growth, Hierarchy 2 is the center of government, Hierarchy 3 is a transit area and goods sorter, Hierarchy 4 as a provider of raw materials and agricultural products.</em></p> 2024-08-28T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Jendela Kota https://jekota-ft.unpak.ac.id/index.php/jekota/article/view/34 Kapasitas Masyarakat dan Pemerintah Desa dalam Menghadapi Bencana Longsor di Desa Harkatjaya Kabupaten Bogor 2024-08-29T07:09:01+00:00 Reni Lana reni@email.com Indarti Komala Dewi indarti@unpak.ac.id M. Yogie Syahbandar m.yogiesyahbandar@gmail.com <p><strong><em>ABSTRA</em></strong><strong><em>K</em></strong></p> <p><em>Desa Harkatjaya di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah rawan bencana tanah longsor. Pada tahun 2021, telah terjadi 5 kali bencana tanah longsor di desa tersebut. Untuk mengurangi risiko bencana tanah longsor, kapasitas masyarakat dan pemerintah daerah perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas fisik, kapasitas ekonomi, kapasitas sosial, dan kapasitas pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana tanah longsor di Desa Harkatjaya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, penyebaran kuesioner, wawancara ahli, studi literatur, dan survei. Metode analisis yang digunakan adalah Sistem Informasi Geografis (SIG), metode analisis pembobotan (kuantitatif), dan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas masyarakat desa dan Pemerintah Desa Harkatjaya secara keseluruhan adalah sedang (65%) dan rendah (35%).</em></p> <p><strong><sup>&nbsp;</sup></strong></p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Harkatjaya Village in Sukajaya Sub-District, Bogor District is an area prone to landslides. In 2021, there have been 5 landslides in the village. To reduce the risk of landslides, the capacity of the community and local government needs to be increased. </em><em>T</em><em>his research </em><em>aims </em><em>to identify the physical capacity, economic capacity, social capacity, and local government capacity in dealing with landslides in Harkatjaya Village. Data collection was carried out by field observation, distributing questionnaires, expert interviews, literature studies, and surveys. The analytical methods used are Geographic Information Systems (GIS), weighting analysis methods (quantitative), and descriptive analysis methods. The research result show</em><em>s</em><em> that the overall capacity of the village community and the Harkatjaya Village Government is medium (65%) and low (35%).</em></p> 2024-08-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Jendela Kota https://jekota-ft.unpak.ac.id/index.php/jekota/article/view/37 Analisis Potensi Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor 2024-08-29T07:11:02+00:00 Andika Kurniawan andikak@email.com Janthy Trilusianthy Hidayat janthyhidayat@unpak.ac.id Novida Waskitaningsih novida.waskitaningsih@unpak.ac.id <p><strong><em>ABSTRA</em></strong><strong><em>K</em></strong></p> <p><em>Pertumbuhan penduduk di perkotaan meningkatkan kebutuhan akan lahan. Kabupaten Bogor melalui RTRW 2016-2036 mengembangkan pusat-pusat kegiatan. Kecamatan Cigudeg mempunyai potensi pengembangan perumahan sebagai Pusat Kegiatan Promosi Lokal Perkotaan (PKLp). Kecamatan Cigudeg diperuntukkan bagi kegiatan pelayanan di tingkat kabupaten dan kecamatan sekitarnya, seperti kawasan pemukiman. Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan analisis terhadap perkembangan perumahan dan kawasan permukiman guna mengetahui potensi pengembangan perumahan dan kawasan permukiman di Kecamatan Cigudeg. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi kondisi penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. (2) Menganalisis kondisi potensi lahan permukiman dan permukiman di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. (3) Menganalisis potensi pengembangan lahan pada kawasan pemukiman dan pemukiman di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. (4) Menganalisis potensi daya dukung dan daya tampung lahan pada kawasan pemukiman dan permukiman di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Penelitian ini menganalisis potensi pengembangan kawasan pemukiman di Cigudeg dengan mempertimbangkan daya dukung menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) dengan software ArcGIS 10.8. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi kemampuan lahan, keseimbangan penggunaan lahan, kesesuaian lahan, potensi pengembangan lahan untuk perumahan dan kawasan pemukiman, serta daya dukung dan daya tampung penduduk dan lahan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data sekunder dan data primer. Hasil penelitian ini menunjukkan potensi pengembangan perumahan dan kawasan pemukiman di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor.</em></p> <p><em>&nbsp;</em><strong><sup>&nbsp;</sup></strong></p> <p><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p> <p><em>Population growth in urban areas increases demand for land. Bogor Regency, through the 2016-2036 RTRW, is developing activity centers. Cigudeg District has the potential for residential development as an Urban Local Promotion Activity Center (PKLp). Cigudeg sub-district is intended for service activities at the district level and surrounding sub-districts, such as residential areas. Based on these conditions, an analysis of the development of housing and settlement areas is needed in order to identify the potential for development of housing and settlement areas in Cigudeg District. The objectives of this research are: (1) Identifying existing land use conditions in Cigudeg District, Bogor Regency. (2) Analyze the potential land conditions of residential and residential areas in Cigudeg District, Bogor Regency. (3) Analyzing the potential for land development in residential and residential areas in Cigudeg District, Bogor Regency. (4) Analyze the potential carrying capacity and capacity of land in residential and residential areas in Cigudeg District, Bogor Regency. This research analyzes the potential for developing residential areas in Cigudeg by considering carrying capacity using Geographic Information Systems (GIS) with ArcGIS 10.8 software. This type of research is quantitative descriptive analysis research covering land capability, land use balance, land suitability, land development potential for housing and residential areas, and carrying capacity and capacity of population and land. The data collection method used in this research is secondary data collection and primary data. The results of this research show the potential for developing housing and residential areas in Cigudeg District, Bogor Regency.</em></p> 2024-08-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Jendela Kota https://jekota-ft.unpak.ac.id/index.php/jekota/article/view/40 Identifikasi Kesiapan Kawasan Terminal Baranangsiang sebagai Kawasan Transit Oriented Development 2024-08-29T07:12:37+00:00 Mupid Fikri mupidfikri15@gmail.com Gde Ngurah Purnama Jaya purnamairep@gmail.com Umar Mansyur umarmansyur@unpak.ac.id <p><strong><em>ABSTRA</em></strong><strong><em>K</em></strong></p> <p><em>Perkembangan Kota Bogor yang merupakan salah satu KSN Jabodetabekpunjur semakin berkembang baik dari pertumbuhan penduduk dan perkembangan fisik wilayah yang menyebabkan akti</em><em>v</em><em>itas didalamnya semakin meningkat. Peningkatan aktivitas ini selaras dengan meningkatnya kebutuhan transportasi Kota Bogor dimana saat ini kendaraan didominasi oleh kendaraan pribadi. Konsep pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development menjadi solusi dalam pengembangan kawasan yang mengintegrasikan pusat kegiatan dan jaringan angkutan umum. Kota Bogor dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2018 dan Peraturan Daerah Kota Bogor No 6 Tahun 2021 menetapkan pengembangan berorientasi transit skala kota pada kawasan Terminal Baranangsiang. Tujuan penelitian ini adalah 1) </em><em>Mengi</em><em>dentifikasi eksisting kawasan TOD Terminal Baranangsiang Kota Bogor, </em><em>dan </em><em>2) Menilai kesiapan teknis kawasan TOD Terminal Baranangsiang Kota Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menga</em><em>nalisis</em><em> secara deskriptif dan spasial terkait kebijakan yang mendukung pada lokasi eksi</em><em>s</em><em>ting dan menggambarkan kondisi eksi</em><em>s</em><em>ting lokasi secara a</em><em>k</em><em>tual, </em><em>serta</em><em> mengan</em><em>a</em><em>lis</em><em>is</em><em> secara deskriptif dan </em><em>melakukan </em><em>pengukuran menggunakan rating scale terhadap variabel kawasan TOD untuk mengukur kesiapan </em><em>K</em><em>awasan Terminal Baranangsiang sebagai kawasan TOD. Hasil penelitian ini yaitu </em><em>K</em><em>awasan Terminal Baranangsiang telah didukung beberapa kebijakan yang dapat mendorong sebagai kawasan berorientasi transit</em><em>. Dilihat dari lokasinya,</em> <em>Kawasan Terminal Baranangsiang sangat strategis</em><em>, </em><em>sudah didukung oleh s</em><em>i</em><em>stem tran</em><em>s</em><em>portasi dan pemanfaatan lahan yang sangat cocok dikembangkan sebagai kawasan berorientasi transit</em><em>.</em> <em>Dilihat dari kesiapannya, kesiapan K</em><em>awasan Terminal Baranangsiang </em><em>dirinci dari bloknya adalah </em><em>blok A 67%, blok B 75%, blok C 72%</em><em>,</em><em> dan blok D 64% sebagai kawasan Transit Oriented Development.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> <p><strong><em>ABSTRACT </em></strong></p> <p><em>The development of Bogor City, which is one of the Jabodetabekpunjur KSN, is growing both from population growth and physical development of the area which causes activities in it to increase. This increase in activity is in line with the increasing transportation needs of Bogor City where currently vehicles are dominated by private vehicles. The concept of transit-oriented development is a solution in developing areas that integrate activity centres and public transport networks. Bogor City in the Presidential Regulation of the Republic of Indonesia Number 55 of 2018 and Bogor City Regional Regulation No. 6 of 2021 stipulates city-scale transit-oriented development in the Baranangsiang Terminal area. The objectives of this research are 1) Identify the existing Baranangsiang Terminal TOD area in Bogor City, and 2) Assessing the technical readiness of the Baranangsiang Terminal TOD area in Bogor City. The method used in this research is descriptive and spatial analysis related to policies that support the existing location and describe the actual existing conditions of the location, as well as descriptive analysis and measurement using a rating scale on TOD area variables to measure the readiness of the Baranangsiang Terminal Area as a TOD area. The results of this study are that the Baranangsiang Terminal Area has been supported by several policies that can encourage it as a transit-oriented area. Judging from its location, the Baranangsiang Terminal Area is very strategic, already supported by a transport system and land use that is very suitable to be developed as a transit-oriented area. Judging from its readiness, the readiness of the Baranangsiang Terminal Area detailed from its blocks is block A 67%, block B 75%, block C 72%, and block D 64% as a Transit Oriented Development area.</em></p> 2024-08-31T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2024 Jurnal Jendela Kota